Gambaran Peresepan Antibiotik di Poli Telinga Hidung Tenggorokan (THT) di Rumah Sakit X Kabupaten Situbondo

Penulis

  • Solikhati Ika Nanda D-III Farmasi, Politeknik Kesehatan Putra Indonesia Malang
  • Farid Zulkarnain Nur Syah D-III Farmasi, Politeknik Kesehatan Putra Indonesia Malang

DOI:

https://doi.org/10.54445/pharmademica.v4i2.70

Abstrak View:

148

PDF downloads:

121

Kata Kunci:

Peresepan, Antibiotik, Poli Telinga Hidung Tenggorokan

Abstrak

Antibiotik adalah senyawa kimia yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri dengan cara menghambat pertumbuhan atau membunuh bakteri. Antibiotik termasuk dalam golongan obat keras yang dimana penggunaannya harus melalui rekomendasi dan resep dokter. Pemilihan antibiotik harus berdasarkan informasi tentang spektrum kuman penyebab infeksi, hasil pemeriksaan mikrobiologi profil farmakokinetik dan farmakodinamik antibiotik serta harga yang terjangkau. Peresepan antibiotik di berbagai rumah sakit, baik dalam hal jenis antibiotik yang digunakan maupun alasan medis dapat bervariasi tergantung panduan penggunaan antibiotik tiap Rumah Sakit. Tujuan penelitian ini untuk memberikan gambaran peresepan antibiotik di poli Telinga Hidung Tenggorokan (THT) di Rumah Sakit Kabupaten Situbondo. Rancangan penelitian deskriptif observasional. Sampel yang digunakan seluruh resep dokter dari Poli THT Rumah Sakit yang ditebus di Depo Farmasi Rawat Jalan pada periode November 2023. Sampel menggunakan teknik total sampling. Sampel yang diperoleh 110 resep. Hasilnya, peresepan antibiotik Co-Amoxiclav (66,2%), Cefixime (20,0 %), Levofloksasin (7,6 %), Azithromycin (4,1 %), dan kombinasi Polimiksin B Sulfat dan Neomisin Sulfat (2,1 %). Berdasarkan interval durasi penggunaan terapi antibiotik oral 2 sampai 7 hari, sedangkan tetes telinga durasi 20 sampai 27 hari.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Amin, L. Z. (2014). Pemilihan antibiotik yang rasional. Medicinus, 27(3), 40–45.

Astiani, R. (2016). Pengetahuan Mahasiswa S1 Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 terhadap cara penggunaan Antibiotik. Social Clinical Pharmacy Indonesia Journal, 1(2), 27–34.

Cazzola, M., Vinciguerra, A., Beghi, G. F., Paizis, G., Giura, R., Madonini, V., Fiorentini, F., Consigli, G. F., Tonna, M., Casalini, A., & Legnani, D. (1995). Comparative evaluation of the clinical and microbiological efficacy of co-amoxiclav vs cefixime or ciprofloxacin in bacterial exacerbation of chronic bronchitis. Journal of Chemotherapy (Florence, Italy), 7(5), 432–441. https://doi.org/10.1179/JOC.1995.7.5.432

DiPiro JT, Talbert RL, Yee GC, Matzke GR, Wells BG, P. L. (2017). Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, 10e. McGraw Hill.

Dyar, O. J., Yang, D., Yin, J., Sun, Q., & Lundborg, C. S. (2020). Variations in antibiotic prescribing among village doctors in a rural region of Shandong province, China: a cross-sectional analysis of prescriptions. BMJ Open, 10(6), e036703. https://doi.org/10.1136/bmjopen-2019-036703

Ghassani, A. A., Sanna, A. T., Juliana, A., Harun, A., & Wartati, S. (2024). Gambaran Kejadian Gangguan Keseimbangan Perifer pada Pasien di Poliklinik THT di Rumah Sakit Ibnu Sina Periode Januari 2018-Juli 2023.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan no 72 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Lekok, W., Irwanto Natadidjaja, R., & Dharmayanti, A. (2021). Regulasi Antimikroba Sistem Prospektif (Raspro): Sistem Tata Guna Antibiotik Untuk Kendali Mutu Dan Kendali Biaya Di Rumah Sakit Sebagai Upaya Menurunkan Beban Bpjs Kesehatan. Media Bisnis, 12(1), 83–88. https://doi.org/10.34208/mb.v12i1.906

Lin, L., Sun, R., Yao, T., Zhou, X., & Harbarth, S. (2020). Factors influencing inappropriate use of antibiotics in outpatient and community settings in China: a mixed-methods systematic review. BMJ Global Health, 5(11), e003599. https://doi.org/10.1136/bmjgh-2020-003599

Park, M., Lee, J. S., & Park, M. K. (2019). The Effects of Air Pollutants on the Prevalence of Common Ear, Nose, and Throat Diseases in South Korea: A National Population-Based Study. Clinical and Experimental Otorhinolaryngology, 12(3), 294. https://doi.org/10.21053/CEO.2018.00612

Pichichero, M. E. (2020). Considering an otitis media antibiotic change. Journal of Pediatrics, 222, 253–257. https://doi.org/10.1016/j.jpeds.2020.04.021

Sari, M. P., & Desiani, A. (2023). Diagnosa Penyakit THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan) menggunakan Metode Certainty Factor pada Sistem Pakar. Journal of Artificial Intelligence and Software Engineering, 3(1), Article 1. https://doi.org/10.30811/jaise.v3i1.3902

Schilder, A. G. M., Chonmaitree, T., Cripps, A. W., Rosenfeld, R. M., Casselbrant, M. L., Haggard, M. P., & Venekamp, R. P. (2016). Otitis media. Nature Reviews Disease Primers, 2. https://doi.org/10.1038/nrdp.2016.63

Susanto, A. (2020). Buku Ajar" Bakteriologi (Carrier Penyakit Typus). E-Book Penerbit STIKes Majapahit, 1–85.

Unduhan

Diterbitkan

30-03-2025

Cara Mengutip

Nanda, S. I. ., & Syah, F. Z. N. (2025). Gambaran Peresepan Antibiotik di Poli Telinga Hidung Tenggorokan (THT) di Rumah Sakit X Kabupaten Situbondo. PHARMADEMICA : Jurnal Kefarmasian Dan Gizi, 4(2), 85–90. https://doi.org/10.54445/pharmademica.v4i2.70

Terbitan

Bagian

Articles

Artikel Serupa

1 2 3 > >> 

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.