Uji Toksisitas Daun Terpasan Bunga Kuning, Merah, dan Ungu (Cestrum elegans) Menggunakan Metode Brine Shrime Lethality Test
DOI:
https://doi.org/10.54445/pharmademica.v1i1.6
Abstrak View:
356
PDF downloads:
578
Kata Kunci:
Brine Shrimp Lethality Test, cestrum elegans, terpasan, toksisitasAbstrak
Cestrum nocturnum berbunga putih memiliki potensi sebagai obat, maka tidak menutup kemungkinan pada tumbuhan berbunga kuning, merah dan ungu juga memiliki bioaktivitas. Uji toksisitas terhadap tumbuhan dapat meningkatkan penelitian terkait alternatif sumber bahan alam untuk makanan tambahan, obat, pestisida, dan lain-lain, sehingga ditemukan prospektif nilai ekonomi dari tumbuhan tersebut dan dapat mempertahankan biodiversitas tumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai toksisitas tiga jenis daun terpasan (Cestrum elegans), yaitu daun terpasan bunga kuning, merah dan ungu. Tahapan penelitian meliputi pembuatan simplisia daun terpasan, skrining fitokimia, dan uji toksisitas menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh rendemen ekstrak etanol daun terpasan kuning, terpasan merah dan terpasan ungu secara berurutan adalah 16,58 %; 22,06 %; dan 22,14 %. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa ketiga jenis daun terpasan mengandung metabolit sekunder alkaloid dan terpenoid. Hasil uji toksisitas dengan metode BSLT diperoleh nilai LC50 ekstrak etanol daun terpasan ungu, kuning, dan merah secara berurutan adalah 180,127 ppm; 349,56 ppm; dan 458,00 ppm. Berdasarkan nilai LC50 ekstrak etanol daun terpasan ungu, kuning, dan merah, ketiganya tergolong memiliki toksisitas ringan.
Unduhan
Referensi
Cahyadi, R. (2009). Uji toksisitas akut ekstrak etanol buah pare (Momordica charantia L.) terhadap larva artemia salina leach dengan metode brine shrimp lethality test (Bst). Medical faculty.
Chikkaswamy, B. K. (2015). Anti-oxidant potential, antimicrobial activities and phytochemical screening, in three species of cestrum. International Journal of Advanced Research in IT and Engineering, 4(3), 1–10.
Desfosses, M. (1820). Extrait d’une lettre à M. Robiquet. J. de Pharmacie, 6, 374–376.
Djarijah, I. A. S. (1995). Pakan ikan alami. Kanisius.
Juniarti, J., Osmeli, D., & . Y. (2010). KANDUNGAN SENYAWA KIMIA, UJI TOKSISITAS (Brine Shrimp Lethality Test) DAN ANTIOKSIDAN (1,1-diphenyl-2-pikrilhydrazyl) DARI EKSTRAK DAUN SAGA (Abrus precatorius L.). Makara Journal of Science, 13(1). https://doi.org/10.7454/mss.v13i1.378
Meyer, B. N., Ferrigni, N. R., Putnam, J. E., Jacobsen, L. B., Nichols, D. E. j, & McLaughlin, J. L. (1982). Brine shrimp: a convenient general bioassay for active plant constituents. Planta Medica, 45(05), 31–34.
Oktavia, A. I. (2017). Etnobotani Tumbuhan Beracun Di Desa Ngadiwono Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan. Universitas Brawijaya.
Oladimeji, H. O., Nia, R., Kalu, N., & Attih, E. E. (2007). In vitro biological activities of Carica papaya. Res J Med Plant, 1, 92–99.
Putri, M. K. D., Pringgenies, D., & Radjasa, O. K. (2012). Uji fitokimia dan toksisitas ekstrak kasar gastropoda (Telescopium telescopium) terhadap larva Artemia salina. Journal of Marine Research, 1(2), 58–66.
Wagner, J. G. (1993). Absorption analysis and bioavailability. Pharmacokinetics for the Pharmaceutical Scientist, Technomic Pub. Co. Inc. Lancaster, PA, 159–206.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 Anggraeni In Oktavia, Mardiyah Mardiyah, Anisa Lailatusy Syarifah

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.