Perbedaan Waktu Hancur dan Penetapan Kadar Tablet Parasetamol Generik dan Merek Dagang Dengan Metode Spektrofotometri UV
DOI:
https://doi.org/10.54445/pharmademica.v3i1.37
Abstrak View:
849
PDF downloads:
3650
Kata Kunci:
Generik, Merek Dagang, Kadar, Parasetamol, Waktu HancurAbstrak
Parasetamol merupakan salah satu obat analgesik antipiretik yang banyak digunakan masyarakat. Parasetamol yang beredar baik generik dan merek dagang pada umumnya diberikan dalam bentuk tablet yang mengandung 500mg bahan aktif. Pada saat ini masyarakat lebih memilih menggunakan tablet parasetamol merek dagang dengan anggapan bahwa obat merek dagang lebih berkhasiat dibanding obat generik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan waktu hancur dan kadar pada tablet parasetamol generik dengan merek dagang. Penelitian merupakan penelitian eksperimental yang dilakukan terhadap sampel tablet parasetamol generik dengan sampel tablet parasetamol merek dagang yang berbeda. Hasil penelitian uji waktu hancur diperoleh rata-rata tablet parasetamol generik A 8,41 menit, generik B 1,2 menit, merek dagang A 2,14 menit, merek dagang B 1,2 menit. Sedangkan hasil rata-rata uji kadar didapatkan tablet parasetamol generik A 109,87%, generik B 105,95%, merek dagang A 103,28%, dan merek dagang B 92,49% dengan kategori sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan pada literatur. Hasil uji Paired Sample T-test pada waktu hancur didapatkan nilai sebesar 0,006 dan hasil pada uji kadar 1,00 sehingga dapat disimpulkan bahwa antara tablet parasetamol generik dan merek dagang hanya memiliki perbedaan waktu hancur saja dengan kadar yang sama.
Unduhan
Referensi
Ansel, H. C. 2005. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi Keempat. Jakarta: UI Press. Hlm. 326.
Anonim, 2014, Farmakope Indonesia Edisi V, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Banne, Y., Ulaen, S.P., Lombeng, F., 2012a. Uji kekerasan, keregasan, dan waktu hancur beberapa tablet ranitidin. JURNAL ILMIAH FARMASI (JIF) 3, 74–78.
Edyaningrum, A., 2013, Perbandingan Mutu FisiK dan Profil Disolusi Tablet Glibenklamida Merk Dagang dan Generik,UMS, Surakarta.
Lachman, L.H.A. Lieberman., dan Kanig, J.L., 2008, Teori dan Praktek Farmasi Industri Edisi Ketiga, Universitas Indonesia, Jakarta.
Mursyid, A.M., Hasyim, N., Jauhari, E.F., 2016. Perbandingan Mutu Berdasarkan Profil Disolusi Tablet Glibenclamid Paten dan Generik yang Beredar Di Makassar. Jurnal Ilmiah As-Syifaa 8, 59–68.
PALUPI, Y.I., 2014. Uji Stabilitas Warna Hasil Reaksi Paracetamol Tablet dengan FeCl3 Menggunakan Metode Spektrofotometri Visible.(PhD Thesis). University of Muhammadiyah Malang.
Rohmani, S., Rosyanti, H., 2019. Perbedaan Metode Penambahan Bahan Penghancur secar Intragranular-Ekstragranular terhadap Sifat Fisik serta Profil Disolusi Tablet Ibuprofen. J Pharm Sci 2, 96. DOI https://doi.org/10.20961/jpscr.v4i2.33622
Sayuthi, M.I., Puji, K., 2017. Validasi Metode Analisis Dan Penetapan Kadar Paracetamol Dalam Sedian Tablet Secara Spektrofotometri uv-visible. Prosiding.
Syafitri, I.N., Hidayati, I.R., Pristianty, L., 2017. Hubungan tingkat pengetahuan terhadap penggunaan obat parasetamol rasional dalam swamedikasi. Jurnal Farmasi Dan Ilmu Kefarmasian Indonesia 4, 19–26.
Yusuf, M., 2017. Penetapan Kadar Hasil Uji Disolusi Tablet Parasetamol dengan Menggunakan Metode Spektrofotometri Ultra Violet.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Yunita Yunita, Nurul Fitria

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.