Tingkat Kepatuhan Minum Obat Pasien Hipertensi di Klinik BMCI Malang

Penulis

  • Aldesra Fitri Institusi Teknologi, Sains, dan Kesehatan RS dr Soepraoen Kesdam V/BRW
  • Beta Herilla Sekti Institusi Teknologi, Sains, dan Kesehatan RS dr Soepraoen Kesdam V/BRW
  • Intan Riyanti Institusi Teknologi, Sains, dan Kesehatan RS dr Soepraoen Kesdam V/BRW

DOI:

https://doi.org/10.54445/pharmademica.v3i1.36

Abstrak View:

356

PDF downloads:

415

Kata Kunci:

Hipertensi, MMAS-8, Penyakit Tidak Menular, Tingkat kepatuhan

Abstrak

Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang prevalensinya cenderung meningkat dari tahun ke tahun dan juga salah satu penyebab utama mortalitas dan morbiditas di Indonesia. Penyakit ini merupakan faktor resiko utama terjadinya stroke selain merokok dan riwayat penyakit jantung, sebanyak 70% dari pasien stroke memiliki hipertensi. Berdasarkan data dari dinas kesehatan Kota Malang menyebutkan bahwa hipertensi merupakan salah satu penyakit terbanyak dengan total mencapai 35.641 kasus. Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) memegang peranan penting dalam hal keberhasilan pengobatan penyakit ini karena tata laksana hipertensi pada umumnya dilakukan di FKTP. Hal tersebut dapat dihindari dengan meningkatkan kepatuhan minum obat anti hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepatuhan pasien hipertensi yang terdaftar pada Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS) di Klinik BMCI Malang. Metode deskriptif cross sectional digunakan pada penelitian ini dengan menyebarkan kuesioner kepatuhan minum obat Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8). Penelitian ini menunjukkan bahwa 60% pasien hipertensi berada pada rentang usia 56-65, sebanyak 60% pasien hipertensi tersebut berjenis kelamin perempuan, dan sebanyak 64% dari pasien hipertensi tersebut memiliki tingkat pendidikan rendah. Dari masing-masing karakteristik responden tersebut, ≥ 50% memiliki tingkat kepatuhan sedang.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Andria, K. M. (2013). Hubungan Antara Perilaku Olahraga, Stress dan Pola Makan dengan Tingkat Hipertensi Pada Lanjut Usia di Posyandu Lansia Kelurahan Gebang Putih Kecamatan Sukolilo Kota Surabaya. 111–117.

Artiyaningrum, B., & Azam, M. (2016). Faktro-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Tidak Terkendali Pada Penderita Yang Melakukan Pemeriksaan Rutin. Public Health Perspective Journal, 1(1), 12–20.

Azri Hazwan, & Gde Ngurah Indraguna Pinatih. (2017). Gambaran Karakteristik penderita hipertensi dan tingkat kepatuhan minum obat di wilayah kerja puskesmas kintamani I. Intisari Sains Medis, 8(2), 130–134. https://doi.org/10.1556/ism.v8i2.127

BPJS Kesehatan. (2014). Panduan Praktis PROLANIS.

Cherfan, M., Blacher, J., Asmar, R., Chahine, M. N., Zeidan, R. K., Farah, R., & Salameh, P. (2018). Prevalence and risk factors of hypertension: A nationwide cross-sectional study in Lebanon. Journal of Clinical Hypertension, 20(5), 867–879. https://doi.org/10.1111/jch.13268

Dinas Kesehatan Kota Malang. (2021). Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2020.

Febby Haendra Dwi Anggara, N. P. (2013). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tekanan Darah Di Puskesmas Telaga Murni, Cikarang Barat Tahun 2012. JURNAL ILMIAH KESEHATAN, 5(1), 20–25. https://doi.org/10.1002/9781444324808.ch36

Giena, V. P., Thongpat, S., & Nitirat, P. (2018). Predictors of health-promoting behaviour among older adults with hypertension in Indonesia. International Journal of Nursing Sciences, 5(2), 201–205. https://doi.org/10.1016/j.ijnss.2018.04.002

Kesehatan, D., & Malang, K. (2023). PROFIL KESEHATAN KOTA MALANG TAHUN 2022.

Mathavan, J., & Pinatih, G. N. I. (2017). Gambaran tingkat pengetahuan terhadap hipertensi dan kepatuhan minum obat pada penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas kintamani I. Intisari Sains Medis, 8(3), 176–180. https://doi.org/10.15562/ism.v8i3.121

Maulidina, F. (2019). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Jati Luhur Bekasi Tahun 2018. ARKESMAS (Arsip Kesehatan Masyarakat), 4(1), 149–155. https://doi.org/10.22236/arkesmas.v4i1.3141

Novian, A. (2014). FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN DIIT PASIEN HIPERTENSI (Studi Pada Pasien Rawat Jalan di Rumah SakitIslam Sultan Agung Semarang Tahun 2013). Unnes Journal of Public Health, 3(3), 1–9.

Pebrisiana, P., Tambunan, L. N., & Baringbing, E. P. (2022). Hubungan Karakteristik dengan Kejadian Hipertensi pada Pasien Rawat Jalan di RSUD Dr. Doris Sylvanus Provinsi Kalimantan Tengah. Jurnal Surya Medika, 8(3), 176–186. https://doi.org/10.33084/jsm.v8i3.4511

Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. (2015). Pedoman tatalaksana hipertensi pada penyakit kardiovaskular.

Taiso, S. N., Sudayasa, I. P., & Paddo, J. (2021). Analisis Hubungan Sosiodemografis Dengan Kejadian Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Lasalepa, Kabupaten Muna. Nursing Care and Health Technology Journal (NCHAT), 1(2), 102–109. https://doi.org/10.56742/nchat.v1i2.10

Unduhan

Diterbitkan

06-10-2023

Cara Mengutip

Fitri, A., Sekti, B. H. ., & Riyanti, I. . (2023). Tingkat Kepatuhan Minum Obat Pasien Hipertensi di Klinik BMCI Malang. PHARMADEMICA : Jurnal Kefarmasian Dan Gizi, 3(1), 29–36. https://doi.org/10.54445/pharmademica.v3i1.36